Home » » APLIKASI PEMOGRAMAN PHP TERHADAP SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PEMBELIAN KARCIS KERETA API WISATA SECARA ONLINE PADA PERSERO K.A.I KOTA PADANG MENGGUNAKAN DATABASE ORACLE

APLIKASI PEMOGRAMAN PHP TERHADAP SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PEMBELIAN KARCIS KERETA API WISATA SECARA ONLINE PADA PERSERO K.A.I KOTA PADANG MENGGUNAKAN DATABASE ORACLE


1.1  Latar Belakang Masalah
Berdasarkan perkembangan dunia informasi dewasa ini, pengaruh data dan informasi sangat dominan disamping bidang lainnya. Apabila perkembangan dunia teknologi informasi tersebut ditelusuri, maka jelaslah bahwa sumber utamanya adalah pengolahan data dari sistem informasi untuk dapat berkompetisi di Era Globalisasi tujuan utama tidak lain untuk dapat bertahan dan diminati oleh masyarakat luas. Hal ini mendorong PT. K.A.I (Persero) Kota Padang untuk selalu mencari dan menerapkan sistem baru agar pengendalian setiap unsur kegiatan dari infrasuktur organisasi dapat dilaksanakan, baik dari tingkat pimpinan maupun bagian operasional dengan prinsip menerapkan sistem informasi dengan menghasilkan sebuah informasi yang baik dan benar.
Adapun kelemahan pada sistem informasi sekarang pada PT. K.A.I (Persero) Kota Padang diantara adalah sebagai berikut :
1.        Pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis calon penumpang kereta api wisata yang masih dilakukan secara manual sehingga terkadang membutuhkan waktu yang lama dalam menunggu antrian diloket karcis sehingga tidak efektif dan tidak efesien.
2.        Proses transaksi pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata masih dilakukan secara  manual didalam pengarsipan data, sehingga keamanan data untuk proses pencarian, pembackupan data masih jauh dari yang diharapkan dengan semestinya akan tingkatan kebutuhannya sebagai standarisasi Badan Usaha Milik Negara.
3.        Tingkat keamanan yang rentan akan kemungkinan calo karcis dan tindakan kriminal dalam proses melakukan transaksi antrian dalam pemesanan dan pembelian karcis yang terjadi terhadap calon penumpang kereta api wisata.
4.        Kurangnya ketertarikan minat masyarakat untuk menikamati jasa kereta api wisata, dikarnakan tidak adanya suatu fasiltas kemudahan untuk memberikan informasi dalam akses layanan jasa yang dipromosikan oleh pihak Persero, sehingga tidak dapat diketahui oleh masyarakat luas dan hal ini akan berdampak terhadap income, kemajuan, dan kelangsungan Persero untuk dapat berkompentensi di Era globalisasi sekarang sebagai standarisasi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Penggunaan sistem informasi tidak akan terlepas dari penggunaan peralatan yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan didalam sistem informasi yang mengandalkan tenaga manusia. Dengan demikian maka perlulah suatu sistem pengolahan data yang menggunakan kemajuaan teknologi informasi (IT) dalam perancangan dan menerapkan sistem informasi yang baru pada pada PT. K.A.I (Persero) Kota Padang diantara adalah sebagai berikut :
1.        Proses pemesanan dan pembelian karcis calon penumpang kereta api wisata dapat dilakukakan secara online melalui website, sehingga transaksi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja karena sifatnya universal didalam jaringan internet sehingga mampu menjadikan transaksi pemesanan dan pembelian karcis  kereta api wisata lebih efektif dan efesien.
2.        Meminimalisirkan tingkat krimilitas dilingkungan Cyber Crime dalam melakukan hak akses untuk melakukan transaksi akan proses pemesanan dan pembelian karcis calon penumpang kereta api wisata, dengan menerapkan software penunjang aplikasi database oracle 10g untuk keamanan datanya serta bertujuan untuk menghasilkan informasi akan laporan yang akurat dan relevan. Sehingga bisa mengecek dan memeriksa data penumpang yang sudah ditempati ataupun masih kosong terhadap proses penyimpanan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata.
3.        Dapat memberikan akses layanan jasa informasi untuk mempromosikan fitur-fitur layanan jasa perkeretaapian wisata, sehingga bisa menambah akan ketertarikan minat masyarakat luas dan mampu berkompetisi di Era Globalisasi sekarang.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis berminat untuk merancang dan menerapkan dalam pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata dilakukan secara online, terhadap PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Kota Padang, dalam bentuk Tugas Akhir Skripsi dengan judul :
“APLIKASI PEMOGRAMAN PHP TERHADAP SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PEMBELIAN KARCIS KERETA API WISATA SECARA ONLINE PADA PERSERO K.A.I KOTA PADANG MENGGUNAKAN DATABASE ORACLE”
1.2  Perumusan Masalah
              Sebelum dilakukan perancangan ataupun pengembangan sistem terlebih dahulu diketahui permasalahan-permasalahan atau kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama, supaya sistem yang baru dapat dirancang atau dikembangkan lebih baik dari sistem yang lama, sistem yang baru diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah dan kelemaham yang terdapat pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang khususmya pada bagian pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata.
              Adapun permasalahan yang terjadi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang antara lain :
1.   Mengapa merancang Sistem Informasi Pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata ?
2.   Kenapa menerapkan Sistem Informasi Pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata untuk keamanan data dan hak akses dalam melakukan proses transaksi ditunjang database Oracle 10g ?
3.   Bagaimana menerapkan Sistem Informasi Pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata berbasiskan website dengan bahasa pemrograman Php secara sistem terdistribusi dan online untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ?
1.3  Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari penyimpangan dan kerancuan data, serta agar lebih terarahnya dalam penyelesaian masalah yang ada, dan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan efisien, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah pada Pengolahan data Sistem Informasi Pemesanan dan Pembelian Karcis Kereta Api Wisata secara Online pada Persero Kereta Api Indonesia Kota Padang, maka penelitian ini dibatasi pada masalah yang akan di bahas, yaitu :
1.   Analisis yang dilakukan hanya terbatas pada pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata.
2.   Penggunaan bahasa pemrograman Php untuk pembuatan program aplikasi.
3.   Penggunaan database Oracle 10g sebagai media penyimpanan data pada sistem yang dibangun.
1.4  Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan terhadap Perancangan Sistem Informasi Pemesanan dan Pembeliaan Karcis Kereta Api Wisata berbasiskan Website secara Online terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang diharapkan :
1.      Mampu melakukan proses transaksi pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata dalam waktu yang cepat, tepat, dan akurat secara efektif dan efesiensi dalam memberikan layanan informasi baik dan benar, sehingga fitur-fitur pelayanan informasi yang dipromosikan memberikan kenyamanan dan kepuasaan terhadap masyarakat luas umumnya dalam bentuk laporan kepada pimpinan khususnya.
2.      Pembackupan data dapat disimpan didalam media penyimpanan data dapat berupa hardisk, flasdisk, maupun flopydisk ditunjang Software database Oracle 10g. Hal ini bertujuan untuk tingkat keamanan data, memudahkan pencariaan data, menghindari duplikasi data, dan segala kemungkinan yang terjadi menghindari akan hilangnya data ataupun rusaknya data dari bencana alam, maupun yang tidak diberikan akan hak akses dalam pengolahan data terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang.
3.      Dapat meningkatkan keamanan website ( sumber informasi yang terdapat dalam internet memberikan kemudahan bagi pencari informasi untuk mengaksesnya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu ) terhadap proses transaksi pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata harus dikelola secara berkelanjutan dan terintegrasi satu dengan lainnya di bentuk dan di monitoring oleh tim IT pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang, yang memiliki fungsinya masing-masing, berperan serta dalam mengelola dan memiliki tanggung jawab penuh akan hak akses terhadap kerahasiaan akan kemananan data calon penumpang kereta api wisata  dari tindakan Cyber Crime yang merugikan pihak persero dan calon penumpang.          
1.5  Tujuan Penelitian
       Adapun tujuan penelitian ini penulis lakukan adalah :
1.   Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan sistem informasi dalam  peningkatan pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata.
2.   Untuk mengetahui secara langsung penerapan perkembangan sistem komputerisasi pada level dan divisi sehingga setiap bagian operasional dapat berjalan sesuai dengan tingkat kebutuhannya dan semestinya pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang.
3.   Melakukan perancangan sistem informasi pengolahan data pemesanan dan pembelian karcis kereta api wisata secara online untuk memudahkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang dalam melakukan pengolahan data penumpangnya.
1.6  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian penulis menguraikannya sebagai berikut :
1.      Bagi Peneliti
Dapat memperdalam ilmu pengetahuan terutama ilmu sistem informasi akan perkembangan dan kebutuhan akan kemajuaan Teknologi Informasi (IT).
2.      Bagi Program Studi
a.    Dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Sistem Informasi.
b.   Dapat memberikan kemudahan memberikan informasi akan teori dan ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk bisa lebih efektif dan efesien terhadap aplikasi didalam pelaksanaan dan penerapannya terhadap mahasiswa.
3.      Bagi Masyarakat dan Persero.
a.    Dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang dapat mengetahui akan tuntutan Teknolgi Informasi di Era Globalisasi sekarang ini,  pentingnya akan akan peranan dan kebutuhan  Sistem Informasi  yang harus diterapkan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan terhadap masyarakat luas umumnya.
b.   Menentukan kebijaksanaan yang akan diterapkan akan kemajuaan dan perkembangan terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang khususnya, dan dapat bersaing dan berkompetensi di Era Globalisasi sekarang ini.
c.    Tercapainya visi, misi, dan tujuan terhadap pelayanan jasa perkereta apian kepada konsumen ataupun masyarakat luas dengan semestinya sebagai standarisasi Badan Usaha Milik Negara.
1.7  Metode Penelitian
            Dalam melakukan penelitian agar dapat tercapai hasil yang diinginkan sesuai dengan permasalahan yang ada, penulis mennggunakan beberapa teknik penelitian antara lain :
A.     Penelitian Lapangan (Field Research)
         Yaitu penelitian langsung yang dilakukan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang, sehingga data dan keterangan dapat dimuat dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini asli kebenarannya, dan untuk memperoleh perbandingan antara teori dan praktek sehubungan dengan sistem informasi yang telah ada dan sistem baru yang akan dirancang dan dikembangkan nantinya. Untuk mendapatkan data primer dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut :


1.   Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
2.   Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
3.   Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
B.      Penelitian Perpustakaan (Library Research)
 Yaitu penelitian yang dilakukan melalui literatur-literatur yang berhubungan dengan tema dari tugas akhir skripsi ini, untuk mencari informasi dalam menyusun teori-teori yang didapat baik secara global maupun detailnya yang berhubungan dengan pembahasan sehingga terjadi paduan yang komplek antara satu dan yang lainnya.
C.     Penelitian Labor (Laboratorium Research)
Yaitu penelitian yang dialkukan dimana data-data yang diperoleh, diolah dan dilakukan pengujiaan terhadap program-program yang telah dibuat dengan spesifikasi software dan hardware yang telah digunakan adalah sebagai berikut :
A.    Hardware yaitu :
1.   Processor Intel Core i3-350M dengan kecepatan 2,27 GHz.
2.   RAM kapasitas 2 GB jenis DDR3.
3.   HardDisk kapasitas 320 GB.
4.   Flash disk 4 GB.
5.   Monitor 14.0 HD LED LCD.
6.   DVD/CD-Super Multi DL Drive.
7.   Modem.
8.   Printer.
B.     Software yaitu :
1.   Sistem Operasi Microsoft Windows Seven Ultimate.
2.   Microsoft Office Word Professional Edition 2007.
3.   Microsoft Office Visio 2007.
4.   Microsoft Office Power Point 2007
5.   Software Pemrograman Php.
6.   Macromedia Dreamweaver 8.
7.   Web Browser (Mozila Firefox).
8.   Database Oracle versi 10g.
9.   Crystal Report 11.
10.  Software Pendukung Lainnya.
1.8   Sistematika Penelitian
Adapun sistematika penelitian yang telah ditentukan dan diuraikan oleh penulis sebagai penjelasan secara garis besar tentang bab-bab yang disusun oleh peneliti dalam tugas akhir skripsi adalah sebagai berikut :
BAB I   PENDAHULUAN
            Dalam bab ini akan dibahas mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Hipotesis, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian, dan Tinjauan Umum Perusahaan, didalam Tinjauan Umum Perusahaan menjelaskan tentang sub bab tentang di perusahaan yang sedang  penelitian tempat berlangsung. Adapun Sub bab Tinjauan Umum Perusahaan diantaranya : Sejarah Ringkas Perusahaan, Visi dan Misi serta Tujuan Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, Pembagian Tugas dan Wewenang Organisasi Perusahaan, Konsep Dasar Tentang Topik Penelitian.
BAB II   LANDASAN TEORI
            Pada bab ini penulis akan menguraikan beberapa teori yang menunjang penelitian dan dapat digunakan sebagai acuan penulisan dari metode – metode yang menjadi dasar analisis permasalahan yang ada dan pemecahan permasalahan tersebut. Dan sub bahasannya meliputi :
1.   Teori-teori tentang Konsep.
2.   Teori-teori tentang Aplikasi.
BAB III   ANALISA DAN HASIL
            Dalam bab ini akan dibahas analisis  dan hasil tentang perancangan sistem perusahaan tempat dilakukannya penelitian diantaranya :
1.   Uraian Prosedur
Penjelasan singkat tentang tata laksana proses yang terjadi untuk memperjelas ruang lingkup sistem yang akan dibuat digambarkan dengan Use Case Diagram dan Activity Diagram.
2.   Kesimpulan Hasil Analisis
Berisi usulan sistem yang akan dirancang digambarkan berdasarkan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat lunak. 
            Adapun bab ini akan dibahas lebih lanjut mengenai yakni pendekatan Deskriptif dengan metode ini diharapkan dapat mendeskripsikan permasalahan-permasalahan sistem serta kebutuhan informasi pada sistem yang akan dirancang. Adapun sub bahasan yang akan di uraikan lebih lanjut yaitu :
1.  Teknik pengumpulan data
Pada bagian ini menjelaskan cara-cara atau teknik untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
2.  Metode Pengembangan Perangkat Lunak.
Bagian ini menjelaskan tentang metode pengembangan perangkat lunak yang dipilih seperti waterfall, Prototyping, RAD, Spiral, USDP dan lain – lain.

BAB IV.    IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PROGRAM

Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang menggunakan metode Unified Modeling Language (UML). Rancangan ini terdiri dari : Rancangan Design, Rancangan Basis Data, Rancangan Keluaran, Rancangan Masukan, Rancangan Dialog, Spesifikasi Hardware dan Software serta Implementasi dan pengujian sistem.

BAB IV.    PENUTUP

Bab ini adalah bab penutup dari penulisan dimana dijelaskan kesimpulan  yang merupakan rumusan yang dari analisa dan  pembahasan bab – bab sebelumnya, serta saran – saran yang dapat dipergunakan oleh perusahaan sebagai alternatif pemecahan masalah yang akan dihadapi perusahaan maupun rekan mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian dalam bidang yang sama.
1.9  Tinjauan Umum PT. K.A.I  (Persero) Kota Padang
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang merupakan Divisi Regional II Sumatera Barat. Persero K.A.I Kota Padang  berada dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sumatera Barat, yang berpusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bertempat di Kota Bandung-Jawa Barat.
1.7.1    Sejarah Ringkas PT. K.A.I (Persero) Kota Padang
            Latar belakang adanya Perkeretaapian di Sumatera Barat tidak terlepas dari Sejarah Perkeretaapian di dunia yang dimulai oleh Negara Inggris pada tahun 1630, Kemudian diikuti oleh Negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman, Belanda, Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun pula alat angkutan melalui rel ini dinegara jajahannya seperti di Indonesia.
            Februari 1870 Jalan Rel Kereta Api yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo dibuka pemakainya secara resmi, pemakai Jalan Kereta Api ini dirintis oleh NEDERLAND INDICHE SPOOR WEGMART SCHAPPIJ (N.I.S). Setelah sukses membangun Jalan Kereta Api yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa, dilanjutkan kembali pembangunan Rel ke Daerah-daerah Luar Pulau Jawa, terutama di Daerah-daerah yang mengandung kekayaan alam seperti : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh.
Untuk mengakut Batu Bara yang sangat potensial pada waktu itu dari Daerah penemuan di Ombilin Sawah Lunto, karena sebahagian besar industri atau mesin-mesin memakai bahan bakar Batu Bara,maka pada tahun 1873 Pemerintah Hindia Belanda mengutus Ir. Caheyseaner yang dibantu oleh beberapa Insiyur lainnya masing-msing Ir. W.Verwey, Jw. Uzerman, RAJ. Snethkage, ANJ. Van Hess dan juga disertai oleh delapan orang Opseter Belanda untuk meneliti kemungkinan pembuatan Jalan Kereta Api di Sumatera Barat.
Pada Bulan Juli 1891, telah diselesaikan Pembangunan Jalan Kereta Api dari Pulau Air dari pulau Air ke Padang Panjang dan empat bulan kemudian yaitu bulan November 1891 Jalan Kereta Api tersebut telah mencapai Bukit Tinggi dengan panjang keseluruhan 90 Km, sedangkan Pembangunan Jalan Kereta Api dari Padang Panjang ke Muaro Kalaban sepanjang 56 Km dapat diselesaikan sampai bulan Oktober 1892. Kemudian tahun 1894 diselesaikan Jalur antara Muara Kalaban – Sawah Lunto yang dapat diselesaikan tahun 1921.
                     Untuk Lintas Lubuk Alung – Pariaman selesai tahun 1908. Pariaman– Naras Januari 1911 sedangkan Mauara Kalaban – Muara Sijujung diselesaikan pada tahun 1924, sehingga dalam jangka waktu 22 tahun dapat diselesaikan Pembangunan Jalan Kereta Api sepanjang 230 Km di Sumatera Barat.
                     Kalau ditelusuri tentang Jalan Kereta Api ini, sungguh banyak putra-putri bangsa kita yang menjadi korban baik keganasan alam maupun keganasan para pengawas yang menjadi kaki tangan Kolonial Belanda yang bertangan besi atau lebih dikenal dengan sebutan Kerja Paksa (rodi), sungguh pedih rasanya untuk diingat.
                           Pada tahun 1917 STAAT SPOOR WEGEN SUMATERA WEST KUST di Sumatera Barat digabung dengan SS di Jawa dan pada waktu yang sama Lintas Naras – Sungai Limau serta Lintas Payakumbuh -  Limbanang ditutup oleh Pemerintah Belanda dengan alasan Teknis (keamanan) pada saat itu, dan pada saat yang memungkinkan nanti Jalur tersebut akan dibuka kembali.
                           Pada Zaman Pemerintah Jepang tahun 1943 sampai tahun 1945 Kereta Api di Sumatera Barat kembali berdiri dengan nama SEIBU SUMATORA TETSUDO serta dibangunnya jalur baru yang menghubungkan Muaro Sijujung (Sumbar) ke Pekan Baru-Riau pada masa perang Asia Timur Raya (PD II) dengan panjang 250 Km dalam jangka waktu 2 tahun, disamping itu melalui lintas tersebut dapat diangkut bahan bakar Batu Bara dari Sawahlunto ke Logas Pekan Baru untuk keperluan Kapal-kapal Nippon maupun Industri di Jepang dan pada tahun 1945 yaitu Pemindahan Kekuasaan dari tangan Jepang ke Pangkuan Ibu Pertiwi ditukar menjadi DKARI (DJAWATAN KERETA API REPUBLIK INDONESIA), beberapa tahun kemudian disingkat menjadi DKA, pada tahun 1963 dikeluarkan PP No.22 mulai Mei 1963 DKA dirubah menjadi PERUSAHAAN NEGARA KERETA API (PNKA) dan seterusnya dengan PP No.61/71 mulai tanggal 15 September 1971 PNKA ditetapkan menjadi PERUSAHAAN JAWATAN KERETA API (PERJAN). Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 1990 tanggal 30 Oktober pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN) Kereta Api menjadi PERUSAHAAN UMUM KERETA API (PERUMKA) terhitung mulai tanggal 2 Januari 1991, Kemudiaan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1998 serta Akta Notaris IMAS FATIMAH, SH No. 2 tanggal 1 Juni 1999 Perusahaan Umum Kereta Api diubah menjadi PT. KERETA API INDONESIA ( Persero) disingkat PT. K.A.I (Persero).
                           Sekitar tahun 1970 PJKA Eksploatasi Sumatera Barat mengalami pasang surut karena sumber pendapatan dari angkutan Batu Bara dari Sawah Lunto mengalami kemunduran karena bahan bakar Batu Bara secara berangsur-angsur mulai tersaingi bahan bakar minyak, sedangkan angkutan penumpang yang sebelumnya dapat diandalkan juga dapat diandalkan juga mendapat saingan besar oleh angkutan jalan raya dengan sarana dan prasarana yang semakin memadai.
                           Saat krisis yang dialami PJKA Eksploatasi Sumatera Barat sekitar tahun 1977 dapat tertolong dengan digalakkannya pemakaian bahan bakar Batu Bara oleh Pemerintah untuk menggantikan Minyak sehingga berangsur-angsur permintaan Batu Bara semakin meningkat, tidak saja dalam negeri bahkan keluar negeripun mengalihkan bahan bakar Minyak ke Batungan Bara dan dengan sendirinya pasar Batu Bara mulai membaik.
                           Dengan membaiknya pemakaian Batu Bara sekaligus meningkatnya permintaan Jasa Angkutan Kereta Api dan dalam tahun-tahun berikutnya Pemerintah mulai memperhatikan dan memikirkan kelangsungan hidup Kereta Api Sumatera Barat dengan mendatangkan Lokomotif baru yang sampai saat ini mencapai 31 buah dalam berbagai jenis.
                           Disamping itu Pemerintah juga membangun Jalan Kereta Api Lintas Bukit Putus – Indarung sepanjang 14 Km yang telah diresmikan 16 November 1979 oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Roesmin Nurjaddin, untuk melancarkan angkutan Semen dari Indarung ke Teluk Bayur dan angkutan Batu Bara dari Sawah Lunto ke Indarung sebagai bahan bakar Pabrik Semen.
1.7.2    Visi dan Misi serta Tujuan PT. K.A.I (Persero) Kota Padang
Adapun visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang adalah :
1.   Visi
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan Stakeholders.
2.   Misi
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi Stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.

3.   Tujuan
Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa kereta api melalui pengelolaan secara professional.
1.7.3    Struktur Organisasi PT. K.A.I (Persero) Kota Padang
                          Sebelum membicarakan struktur organisasi Divisi Regional II sumatera Barat pada PT. K.A.I (Persero) Kota Padang, perlu ditinjau terlebih dahulu pengertian organisasi itu sendiri. Organisasi adalah gabungan dari beberapa orang / unit kerja yang saling bekerja sama dalam melaksanakan tindakan atau pekerjaan yang telah dirumuskan terlebih dahulu guna mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Didalam organisasi kita juga mengenal struktur organisasi, yang dapat diartikan sebagai bagian hubungan organisasi yang didalamnya terdapat jabatan dan tugas dari masing-masing peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.
Bentuk-bentuk struktur organisasi digolongkan atas 3 jenis:
1.   Struktur Organisasi Garis (Line).
Sistem organisasi garis sangatlah sederhana dan banyak digunakan oleh perusahaan kecil, selain itu struktur organisasi garis mempunyai disiplin kerja yang lebih terjamin. Keuntungan sistem ini adalah mengandung disiplin kerja yang lebih terjamin karena adanya kesatuan pimpinan. Kelemahannya adalah organisasi akan hancur bila pimpinan tidak tegas dalam memimpin.


2.      Struktur Organisasi Fungsional.
Didalam menyusun struktur organisasi ini bawahan tidak mempunyai pimpinan yang jelas dikarenakan setiap atasan memberikan komando pada  bawahannya sepanjang hubungan dengan fungsi atau bidang atasan tersebut.
3.      Struktur Organisasi Staff.
Sistem organisasi ini merupakan perpaduan dari kebaikan-kebaikan kedua sistem organisasi yang terbatas dan untuk mencapai maksud itu dibentuk staff yang terdiri dari ahli-ahli dimana kedudukannya setingkat, dengan kata lain berada pada setiap tingkatan kecuali tingkatan bawah yang tidak mempunyai staff.
            Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian tugas, kedudukan  dan tangung jawab masing-masing unit kerja maka perlu adanya suatu Struktur organisasi yang baik. Adapun struktur organisasi PT. K.A.I (Persero) Kota Padang Divisi Regional II Sumatera Barat dapat dilihat pada Gambar 1.1 :
       Sumber : Dokumen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Padang
        Gambar .1.1 Struktur Organisasi Divisi Regional II Sumatera Barat
1.7.4    Pembagian Tugas Pokok , Tanggung Jawab, Dan Tata Laksana          
            Divisi Regional II Sumatera Barat, adalah satuan orginisasi di Lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada dibawah Divisi Regional II Sumatera Barat yang berkedudukan di Padang.
 Divisi Regional II Sumatera Barat dipimpin oleh seorang Vice President (VP) Divisi Regional II Sumatera Barat dan dibantu oleh :
1.      Manager Keuangan dan SDM.
2.      Manager Hukum dan Humasda.
3.      Manager IMO.
4.      Manager Sarana.
5.      Manager Pengusahaan.
6.      Junior Manager Pengadaan Barang dan Jasa.
7.      Junior Manager Sistem Informasi.
8.      Assistant Manager Kamtib.
            Pembagian Tugas Pokok Dan Tanggung Jawab Divisi Regional II Sumatera Barat antara lain :
1.      Vice President (VP)                                
            Vice President (VP) Divisi Regional II Sumatera Barat mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab atas tercapainya Visi dan Misi Perusahaan yang diselenggarakan melalui Divisi Regional II Sumatera Barat di wilayah geografisnya, yaitu mencakup :
a.    Terkoodinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis perkeretaapian, yang diselenggarakan diwilayah geografisya, baik aktivitas unit-unit organisasi di Divisi Regional II Sumatera Barat maupun aktivitas yang diselenggarakan oleh Unit Vertical Kantor Pusat.
b.   Mewakili Perusahaan di wilayah geografisya dalam hubungannya dengan pihak eksternal sesuai lingkup tanggung jawab dan bisnis Divisi Regional II Sumatera Barat.
                                               
2.        SEKSI KEUANGAN DAN SDM                               
        Manager Seksi Keuangan dan SDM Divisi Regional II Sumatera Barat mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab :
a.    Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Divisi Regional II Sumatera Barat dan melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan rencana serta pelaksanaan anggaran.
b.   Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) serta pelaksanaan penggajian dan pengendalian biaya pegawai Divisi Regional II Sumatera Barat.
c.    Melaksanakan penerimaan, penyimpanan uang dan surat-surat berharga serta pencatatannya, pembukuan dan pembuatan analisis dan penerimaan serta melaksanakan penagihan atas Piutang Pengusahaan Asset (Rekening G.215/SAB) dan Tata Usaha Administrasi Piutang (Aging Schedule) Angkutan Penumpang dan Angkutan Barang.
        Dalam menjalankan tugas pokok dan tangung jawabnya, Manager Seksi Keuangan dan SDM Divisi Regional II Sumatera Barat dibantu oleh :
a.      Junior Manager SDM dan Penggajian
b.     Junior Manager Penagihan.
c.      Assistant Manager Anggaran dan Keuangan.
d.     Assistant Manager Akuntansi.
e.      Assistant Manager Pembendaharaan.


3.       SEKSI HUKUM DAN HUMASDA
            Manager Hukum dan Humasda Divisi Regional II Sumatera Barat mempuyai tugas pokok dan tanggung jawab :
a.    Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.
b.   Memberikan pertimbangan dan pendampingan atau bantuan hukum didalam dan diluar pengadilan serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi pegawai atau pejabat di Wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.
c.    Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan eksternal di wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.
            Untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya, Manager Hukum dan Humasda Divisi Regional II Sumatera Barat dibantu oleh :
a.    Assitant Manager Hukum,
b.      Assitant Manager Humasda,
c.       Assistant Manager Dokumen dan Kerumahtanggaan.
4.       SEKSI IMO                                
            Manager IMO Divisi Regional II Sumatera Barat mempuyai tugas pokok dan tanggung jawab :
1.   Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.
2.   Melaksanakan pemantauan dan pengelolaan lokomotif, KRL, kereta, dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api, serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi / telegram maklumat (TEM).
3.   Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawah Seksi IMO meliputi UPT Stasiun, UPT Crew KA, UPT Resor Jalan Rel, UPT Resor Jembatan dan UPT Resor Sintelis di Wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.
            Dalam menjalankan tugas pokok dan tanggung jawabnya, Manager IMO Divisi Regional II Sumatera Barat dibantu oleh :
a.    2 ( dua ) Inspector, terdiri dari :
1.   Inspector Operasi dan Pegendalaian Opka, setingkat Junior Manager.
2.   Inspector Prasarana, setingkat Junior Manager.
b.   3 ( tiga ) Assistant Manager IMO, terdiri dari :
1.   Assistant Manager Perka, Pelayanan dan Operasi Sarana.
2.   Assistant Manager Program dan Rekayasa Teknik JJ dan Sintelis.
3.   Assistant Manager Fasilitas JJ dan Sintelis.
c.    14 ( empat belas ) UPT Stasiun.
d.   1 ( satu ) UPT Crew KA.
e.    1 ( satu ) UPT Resor Jalan Rel.
f.    1 ( satu ) UPT Resor Jalan Jembatan.
g.   1 ( satu ) UPT Resor Sintelis.                                                      
5.    SEKSI SARANA                                 
            Manager Sarana Divisi Regional II Sumatera Barat mempuyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program sarana siap operasi, melaksanakan pemeliharaan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja sarana, menampung dan menganalisa keluhan pengguna jasa, serta melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depo Lokomotif, Depo Kereta & Gerbong.                                                            
            Dalam menjalankan tugas pokok dan tanggung jawabnya, Manager Sarana Divisi Regional II Sumatera Barat dibantu oleh :
a)      1 (satu) Inspector Sarana, setingkat Junior Manager.
b)      3 (tiga) Assistant Manager Program Anggaran Perawatan sarana.
1.   Assistant Manager Program Anggaran Perawatan Sarana.
2.   Assistant Manager Program Anggaran Perawatan Lokomotif & KRD.
3.   Assistant Manager Program Perawatan Kereta dan Gerbong.
c)      1 (satu) UPT Depo Lokomotif Besar B Padang
d)     1 (satu) UPT Depo Kereta & Gerbong Besar B Padang.                                                                              
6.       SEKSI PENGUSAHAAN                                             
            Manager Sarana Divisi Regional II Sumatera Barat mempuyai tugas pokok dan tanggung jawab :
a.       Mengelola jasa angkutan penumpang dan angkutan barang : melakukan survey / riset pemasaran pengembangan produk / jasa termasuk pemaketan layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga administrasi pentarifan, melakukan pemantauan pelayanan, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi pemasaran, mengelola logistik penjualan angkutan penumpang, mengelola saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan paket perjalanan / wisata.
b.      Mengelola customer care dan costumer retention, termasuk penyelesaian klaim asuransi, service recovery serta penanganan insiden yang menimpa pengguna jasa.
c.       Melakukan perencanaan, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pengusahaan aset dan kerjasama operasi, meliputi pengusahaan aset di stasiun, disepanjang jalur KA yang masih aktif (ROW) dan sarana untuk persewaan, kerjasama operasi (KSO), periklanan dan website.                                   
            Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya, Manager Pengusahaan Divisi Regional II Sumatera Barat dibantu oleh :
1.      Assistant Manager Angkutan Penumpang dan Barang.
2.      Assitant Manager Pengusahaan Aset Stasiun dan Row.
3.      Assistant Manager Pengusahaan Aset Non Stasiun dan Row.                            
7.       UNIT PENGADAAN BARANG DAN JASA                                             
            Unit Pengadaan Barang dan Jasa Divisi Regional II Sumatera Barat, adalah satuan orginisasi di Lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada dibawah Divisi Regional II Sumatera Barat yang berkedudukan di Padang, Unit Pengadaan Barang dan Jasa Divisi Regional II Sumatera Barat dipimpin oleh seorang Manager yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Vice President (VP) Divisi Regional II Sumatera Barat.                                     
8.       UNIT SISTEM INFORMASI                                             
            Junior Manager Sistem Informasi Divisi Regional II Sumatera Barat mempunyai   tugas pokok dan tanggung jawab mengelola infrastruktur teknologi informasi (perangkat keras, perangkat lunak pendukung, dan perangkat jaringan), mengelola aplikasi disisi pengguna, melakukan penanganan jika terjadi gangguan pada sistem informasi, serta memastikan kualitas layanan sistem informasi, serta memastikan kualitas layanan Sistem Informasi terjaga dengan baik dalam wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.                                    
9.         SUB SEKSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN
            Assistant Manager Keamanan dan Ketertiban Divisi Regional II Sumatera Barat mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab :
a.    Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas pengamanan dan penertiban yang telah ditetapkan Kantor pusat di Wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat.
b.   Menjamin keamanan dan ketertiban untuk kelancaran kegiatan angkutan kereta api di lingkungan stasiun dan di atas kereta api serta melaksanakan pembinaan terhadap POLSUSKA.
            Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya, Assitant Manager Keamanan dan Ketertiban Divisi Regional II Sumatera Barat, dibantu oleh :
1.      Supervisor Operasi.
2.      Supervisor Administrasi.
3.      Kepala Peleton Polsuska.
4.      Kepala Regu Polsuska.
5.      Anggota Poluska.                                       
 Adapaun Tata Laksana Divisi Regional II Sumatera Barat antara lain :
            Dalam melaksanakan tugasnya,Vice President Divisi Regional II Sumatera Barat dibantu oleh Manager, Junior Manager, Assitant Manager dan para Kepala UPT, wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, konsolidasi, intergrasi, sinkronsi dan komunikasi dalam satuan organisasi masing-masing di lingkungan Divisi Regional II Sumatera Barat dan dengan satuan organisasi lain di dalam dan luar PT. Kereta Api Indonesia (Persero).                                                    
     Para Kepala Satuan Organisasi di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah pemimpin di satuan organisasi masing-masing, untuk itu mereka mempunyai kewajiban dan tanggung jawab sebagai berikut :
a.    Berkewajiban untuk memimpin, membina, mengarahkan, mengawasi secara melekat (WASKAT), memberikan keteladanan, bimbingan dan petunjuk untuk kelancaran tugas terhadap bawahan masing-masing.
b.   Bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang dilaksanakan oleh karena kepemimpinannya baik yang bersifat positif maupun negatif.                                                     
     Setiap pemimpin satuan organisasi berkewajiban untuk selalu mengikuti dan mentaati petunjuk pelaksanaan teknis, prosedur kerja, regimen (peraturan dinas) dan peraturan umum yang berlaku, bertanggung jawab kepada atasan masing-masing, serta selalu menyampaikan laporan berkala kepada atasannya secara tepat waktu.
            Para Kepala Satuan Organisasi wajib menganalisa dan mengolah setiap laporan yang disampaikan oleh bawahan sebagai bahan untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penanganan permasalahan di unit kerjanya, pemberian pengarahan atau petunjuk lebih lanjut kepada bawahan serta penyusunan laporan kepada atasan.
            Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada Kepala Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya para Kepala Satuan Organisasi wajib  masih berlaku.
                                                         DITETAPKAN    :     BANDUNG
                                                           PADA TANGGAL     :     07 JULI 2011       
                                           a.n  DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA
                                                                 DIREKTUR UTAMA


                                                                  IGNASIUS JOHAN
                                                                          NIPP.63621

1.7.5     Konsep Dasar Tentang Topik Yang Dibahas
             Kereta Api Wisata Reguler dengan relasi Padang Panjang – Sawah Lunto pulang pergi perjalanan tiga jam tak terasa melelahkan manakala melewati Danau Singkarak dari Padang Panjang menuju Sawahlunto. Danau di Sumatera Barat yang terkenal akan keindahannya. Kereta Api ini beroperasi secara reguler setiap hari Minggu, namun Kereta Api ini juga bisa dicarter sesuai keinginan. Setiap operasinya, Kereta Api ini terdiri dari 3 kereta ekonomi, 1 kereta makan dan pembangkit, serta 1 kereta eksekutif berjenis IW-2. Fasilitas kereta ini tidak jauh berbeda dengan kereta Nusantara yang ada di Jakarta.
            Beberapa fasilitas kereta ini diantaranya adalah minibar, pendingin ruangan (AC), kursi yang nyaman, dan toilet yang bersih. Total, 240 tempat duduk yang tersedia dalam 1 rangkaian Kereta Api Wisata Danau Singkarak ini. Kereta Api wisata ini berangkat dari Padang Panjang pukul 08.30 pagi, perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam untuk tujuan akhir Sawah Lunto. Berangkat Padang Panjang jam 07.30 dan Datang Sawah Lunto jam 10.35 berangkat Sawah Lunto jam 14.30 dan Datang Padang Panjang jam 17.38 Tarif perorangnya Rp 50 ribu pulang pergi.
Dioperasikan setiap hari Minggu dan hari libur
1. Jadwal Kereta Api :
a.  Berangkat Sawah Lunto jam 11.00 & Datang Muara Kalaban jam 11.30.
b. Berangkat Muara Kalaban jam 11.50 & Datang Sawah Lunto jam 12.20.
c.  Berangkat Sawah Lunto jam 12.40 & Datang Muara Kalaban jam 13.10.
d.         Berangkat Muara Kalaban jam 13.30 & Datang Sawah Lunto jam 14.00.
2. SF pokok 1 lok BB.204+3K.3+1KMP.3
a.   Jumlah tempat duduk yang tersedia 240 tempat duduk.
b.   Apabila ada carteran untuk rombongan dapat ditambahkan 1 Kereta Minangkabau (eks. Presiden 20 Tempat duduk) dengan pelayanan paket khusus wisata turis (Patur).
            Kereta Api Wisata Reguler dengan relasi Padang - Pariaman Pulang Pergi dengan biaya Rp. 10 rb.
Dioperasikan setiap hari Senin - Sabtu
1. Jadwal Kereta Api :
a.  Berangkat Padang jam 06.00 & Datang Pariaman jam 13.30.
b.   Berangkat Pariaman jam 08.30 & Datang Padang jam 16.00.
2. SF pokok 1 lok BB.204+3K.3+1KMP.3
a.    Jumlah tempat duduk yang tersedia 240 tempat duduk.
b.   Apabila ada carteran untuk rombongan dapat ditambahkan 1 Kereta Minangkabau (eks. Presiden 20 Tempat duduk) dengan pelayanan paket khusus wisata turis (Patur).





Posted by: Induaksamang
Tips dan Triks rahasia, Updated at: 00:49